Natal 2013
Tulisan ini aku buat di malam natal 24-Desember 2013, ato mungkin dah masuk tanggal 25 ya
sepanjang pulang tadi aku sambil mendengarkan radio melalui headset. radio sonora FM sedang m,embahas natal natal di berbagai daerah, diselingi dengan liputan suasana ibadah malam natal si berbagai daerah, diawali daerah tuguran di Bantul Jogja yang mmerupakan salah satu tempat wisata ziarah bagi umat katolik. diberitakan misa natal diparoki tersebut spesial menggunakan bahasa jawa dan diiiringi gamelan, keren banget. (someday harus natalan disini nih cuma mungkin jadi kurang khusuk juga ya kalau umat nya yang mengikuti misa terlalu membludak)
![]() |
| Add caption |
Ada yang cukup menggelitik kupingku dari semua laporan dan berita kemeriahan malam natal hari ini, yaitu satuan polisi yang berjaga cukup banyak, bahkan di Semarang warga yang akan mengikuti kebaktian natal harus di screening dengan metal detektor juga tas dan barang bawaannya (atau mungkin banyak juga tempat lain). Memang semua juga buat keamanan jalannya ibadah natal. Tetapi ada selintas pertanyaan, ternyata dineeri yang katanya ramah tamah, negeri pancasila, dan toleransi di ajarkan dari sekolah dasar. Kenyataannya menyisakan sebuah ketakutan untuk kaum minoritas untuk menjalankan haknya,.. yaitu hak beragamadan menjalankan ibadah sesuai agama. Pengaman berbeda yang dari berita tasi adalah di kota Manado, diberitakan Pemuda GP Anshor ikut serta dalam barisan pengamanan ibadah Natal, tentu menjadi kesejukan tersendiri.

Komentar