Drakula Mantu Review

DRAKULA MANTU.

Poster Drakula Mantu yang tidak di publish karna menurut jaman dulu Throne dari Toilet sungguh tidak etis :D kalau sekarang tentu sah sah saja


Karena kehilangan pekerjaan sebagai penggembala kambing, Benyamin terpaksa menerima pekerjaan memperbaiki Rumah Tua, karena didesak oleh istrinya.
Di rumah tua itu tinggal satu hantu tua dengan 3 anaknya. Hantu ini tentu merasa tertanggu dan berusaha menghalangi pekerjaan dan menakuti Benyamin dan Diwan.
Saat itu juga kedatangan Tuan Drakula dr luar negeri , yang akan mengawinkan anaknya dengan satu satunya putri si hantu.

Film "Drakula Mantu" ini juga mempunyai branding "Benyamin kontra Drakula", mengingat film ini diproduksi saat nama Benyamin Sueb sedang melambung dan jaminan sebuah film akan meledak. Namun sayangnya film ini tidak bernasib seperti film film benyamin lainnya.

Bila kita cermati film memang sangat berbeda dengan film benyamin lainnya.
Pilihan Dialog dengan bahasa yang baku, nihil logat betawi seperti biasanya.
Perpaduan Film Komedi dan Horror pertama di Dunia ini (Majalah Film 2006), rupanya sarat dengan kritik. Sindiran tentang penggusuran, demontrasi, nyamuk yang menghisap darah orang gedean, muncul dari celoteh setan setan penghuni rumah tua.

Kritik via komedi tentunya bukan konsumsi manusia indonesia saat itu, kritikan itu mungkin menjadi angin lalu, karna penyampainya pun bukan sang tokoh utama.Dan cukup membuat kening berkernyit, mengingat film ini direlease disaat orde baru yang terkenal otoriter,dan dengan tegas membungkam hal berbau politik.Badan Sensor Film yang mulai disahkan tahun 1967 akan lebih mudah meloloskan adegan erotis dibanding adegan yang menyerempet politik.

Bahkan menurut salah satu Produsernya "Rushdy Hoesein", film ini pernah dibuat NoBar di Cendana. Menurutnya Presiden Soeharto pun turut tertawa tawa melihat tingkah benyamin.
"Entahlah..., Tidak mengerti atau memang dibiarkan, toh penonton jaman itu tidak akan mengerti" begitu kata pak rusdhy berkelakar.

Namun Film ini jelas bukan film benyamin seperti biadanya, Boleh dikatakan film ini muncul mendahului jamannya. Balutan komedi dari Bang Ben sungguh menyelamatkan film ini dari gunting BSF dan Pekerja filmnya dari represif orde baru.

Sutradara : Nya Abba Akup
Produser : Erie Irawan Kaslan, Rushdy Hoesein
Penulis : Nya Abba Akup
Pemeran :
- Benyamin S
- Tan Tjeng Bok
- Pong Hardjatmo
- Netty Herawati
- Ritje Marghareta Gerung
- Wahab Abdi
- Syamsudin Syafei
- Intan Nurcahya
- Benny Gaok
- Judi AS
- Asfal Fuad
- Salim
- Rudy Djamil
Musik : Mus Mualim
Penyunting : Alex A. Hassan
Distributor : PT. Ratna Indah Kartika Film
Rilis : 1974

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinema Paradiso (1988) Hitam dan putih sebuah kenangan

Ibuku Sayang

Paitun Gundul seorang legenda Urban di Kota Malang