Syiekh Marjan dan Kampung Tanpa Matahari
Setelah memaksakan diri photo bersama di depan Masjid Jami Tambora dan gagal, para penelusur kepingan masa lalu ngopi@jakarta melanjutkan menyusuri gang kira kira 300 meter ke arah barat menyusuri jl Tambora I, kemudian kami berbelok memasuki gang kecil bernama gang ikan.
![]() |
| menuju kawasan tanpa matahari gang ikan jl tambora 1 - |
Jalan tiba tiba menyempit dan semakin menyempit menyisakan lebar sekitar 1 meter ketika masuk belokan kedua. Keadaan mulai gelap, atap rumah sambung menyambung tidak memberikan celah sedikitpun buat sinar matahari. Walau terpaut sekitar 900 meter, vibes "gang venus" yang terkenal itu sangat terasa di gang ikan ini. Untungnya masih ada lampu kecil yang menyala 24 jam mencoba membagi cahayanya.
Gang kecil makin terasa sempit karna jemuran baju dimana mana, dapur, perabotan masak, motor, sepeda, saling berebut ruang. Dan kami pun harus berjalan mengekor satu persatu, sampai di tujuan kedua, Maqam Syiekh Marjan atau dikenal juga dengan Keramat Asem.
Dua makam keramat berada di ujung gang gelap, pintu masuk berpagar besi. Walau di gang sempit makam dan gelap, area makam tertata rapi dan berlantai keramik dan atas fiberglass ada ruang untuk menampung beberapa orang jama’ah peziarah yang datang dan berdoa di tempat ini.
Ada sebuah pohon beringin di samping makam, aternyata beringin tersebut sudah menutupi satu makam lain. yang menurut ustadz sahroni pengurus makam keramat itu. adalah makam Ummu Syarifah, istri dari Syeikh Marjan.
Awalnya makam ini terbengkalai, area makam sempat terkepung bangunan di empat sudut belakang sebuah rumah, sehingga tidak ada akses menuju makam harpir selama 15 tahun, pernah menjadi lahan parkir pemilik rumah, bahkan tertutup puing puing rumah.
Untunglah pemilik rumah akhirnya menjual rumah dan mewakafkan tanah belakang rumah tempat makam berada.
Usaha membuka kembali makam tua berhubungan dengan peristiwa bathin yang dialami Ustadz Syahroni. Beberapa kali dia bermimpi di minta makam tersebut di rawat.
Siapa Syeikh Marjan sendiri sampai saat ini belum diketahui riwayatnya. Uztads Oni pun hanya mengetahui dari orang tuanya yang pernah memberi amanat "Jika bertawazul jangan lupa menyebut nama Syiekh Marjan".
Ada sebuah cerita menarik dari makam yang disebut makam juga kramat asem. Di ceritakan kalau ada burung yang lewat atas makam tersebut, maka burung itu jatuh mati.
Saat menyambut kengrawan @ngojak, Ustadz Oni juga menjelaskan, keberadaan makam makam keramat ibarat paku bumi untuk menjaga permukaan bumi dari hal hal buruk, dan sebagai paku bumi yang dipancangkan agar manusia ingat akan menegakkan ajaran agama.
![]() |
| keramat asem - makam syiekh Marjan dan Ummu Syarifah |


Komentar